Senin, 25 November 2013

Psikologi Sosial

interaksi sosial dalam persfektif psikologi sosial
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehidupan bermasyarakat merupakan proses kehidupan bagaimana seseorang dapat bersosialisasi, berinteraksi sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok masyarakatnya, namun demikian proses yang paling dominan adalah proses bagaimana seseorang dapat berinteraksi dalam kelompok masyarakatnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup baik secara materil maupun non materil. Kita tahu bahwa seseorang tidak dapat hidup dengan sendirinya di muka bumi ini bagaipun juga kehidupan selalu harus bergantung kepada orang di sekitar atau lingkungannya.
Sebagai mana dikatakan Homans (dalam Ali, 2004:87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
Dari pendapat tokoh sosiologi diatas kiranya dapat di tarik kesimpulan bahwa interaksi sosial merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat serta interaksi tersebut juga dapat berpengaruh terhadap kelompok masyarakat dimana seseorang tersebut hidup dengan lingkungan sekitarnya.
Interaksi sosial juga merupakan suatu berupakan bentuk dari dinamika kelompok sosil budaya masyarakat, maka dari itu dengan interaksi sosial akan memungkinkan perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat berubah dan dinamika tersebut tumbuh dan berkembang. Perubahan tersebut juga mengalami perubahan-perubahan dan konstruksi dari generasi ke generasi berikutnya.
Interaksi sosial juga bersifat dinamis, dalam kehidupan sehari-hari terdapat tiga cakupan interaksi yaitu pertama interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Budaya juga mempengaruhi bagaimana seorang individu berinteraksi dalam kelompoknya dimana budaya merupakan salah satu variabel yang bisa kita katakan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Maka dari uraian singkat diatas mengenai interaksi sosial maka makalah ini berjudul “Interaksi Sosial Dalam Persfektif Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)”
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial.
2.      Bagaimana ciri-ciri interaksi sosial.
3.      Apa yang menjadi Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial
1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuaan penulisan ini adalah:
1.      Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi Sosial
2.      Untuk mengetahui apa pengertian atau defenisi interaksi sosial
3.      Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri interaksi sosial
4.      Apa yang menjadi Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial
1.4  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan melalui penulisan ini adalah, dapat menambah wawasan penulis khususnya tentang interaksi sosial, umumnya mengenai masalah atau indikator yang ada dalam Psikologi Sosial, dan memberikan sumbangan yang baik bagi kalangan akademis serta dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan.
1.5  Metode penulisan
Adapun metode dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan Library research atau Data Sekunder dimana dengan menelaah buku, tulisan maupun dokumentasi, serta literatur yang ada kaitanya dengan penulisan makalah ini. 



















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Interaksi Sosial
          Sebagaimana yang dikatakan oleh Homans (dalam Ali,2004:87) suatu aktivitas terhadap seseorang individu lain di berikan ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Menurut Shaw unteraksi sosial merupakan suatu pertukaran atau pribadi yang masing-masing prilaku tersebut memengaruhi satu sama lain. Sedangkan menurut Bonner (dalam Ali,2004) suatu hubungan antara dua orang atau lebih, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lainnya.
            Pengertian interaksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu
1.      Interaksi individu dengan individu
Dimana individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus terhadap individu yang lainnya begitu juga sebaliknya. Individu yang dipengaruhi tersebut memberikan reaksi tanggapan atau respon.
2.      Interaksi individu dengan kelompok
Secara konkret, bentuk interaksi antara individu dengan kelompok bisa di bayangkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dengan muridnya dengan memberikan materi pelajaran atau seorang penceramah memberikan pidatonya di hadapan orang banyak. Bentuk interaksi ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seorang individu berhadapan/ bisa ada saling mempengaruhi dengan kepentingan kelompok.
3.      Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling behadapn dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu serta kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompo lain.
2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial
          Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial yang relatif baku, apabila interaksi terjadi secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang relatif lama maka akan membentuk suati kaidah nilai dan norma dalam siste tersebut. Dengan adanya kaidah sosial yang berlaku tesebut maka terdapat beberapa ciri-ciri atau karakteristik interaksi sosial di dalam masyarakat, karna seperti yang dikatan oleh Mak Weber (Kamanto Sunarto,2004:35) bahwa interaksi merupakan suatu tindakan sosial yang memberikan pengaruh timbal balik.
            Adapun ciri-ciri atau karakteristik interaksi sosial yaitu:
1.      Adanya pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang
2.      Interaksi sosial selalu ada kaitanya dengan komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim dan penerima
3.      Interaksi sosial suatu usaha untuk menciptaka pengertian antara pengirim dengan penerima
4.      Adanya tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut. Interaksi sosial juga menekankan pada tujuan mengubah orang lain baik pengetahuan maupun sikap prilaku seseorang tersebut.
2.3 Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
            Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berinteraksi yaitu:
1.      Faktor Internal
a . Dorongan untuk keinginan meneruskan atau mengembangkan keturunan, dorongan ini merupakan dorongan kodrati artinya seseorang memiliki keinginan untuk tertarik dengan lawan jenisnya untuk berkeluarga.
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan, dimana kebutuhan tersebut memerlukan bantuan dari orang lain sehingga mendorong manusia untuk berinteraksi dan saling bergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c. Dorongan untuk mempertahankan hidup,  dorongan tersebut untuk menghindari ancaman dari luar dari kelompok maupun suku bangsa lain atau dari serangan yang lainnya.
d. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama, secara naluriah manusia        memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi mengungkapkan keinginan dalam hati masing-masing dan secara psikologis menusia akan nyaman bila hidup secara bersama-sama dan berkomuniksi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
2. Faktor Eksternal
a. adanya faktor imitasi, yaitu imitasi dapat di artika sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk meniru sesuatu dari orang lain.
b.  identifikasi merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
c.  sugesti, yaitu cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berfikir panjang.
d. simpati, merupakan sikap yang ada keterkaitan dengan orang lain, sikap ini muncul dari kesesuaiaan antara kedua belah pihak.
e.  Empati, yaitu proses sosial yang hampir sama dengan simpati hanya saja perbedaannya adalah Empati lebih dari dalam diri seseorang atau lebih melibatkan emosi yang lebih dari simpati
f.  motivasi, yaitu suatu dorongan yang di berikan kepada orong lain dengan sedemikian rupa sehingga seorang yang diberikan motivasi tersebut menurut atau melaksanankan yang di motivikasikannya.






















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.      interaksi sosial merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat serta interaksi tersebut juga dapat berpengaruh terhadap kelompok masyarakat dimana seseorang tersebut hidup dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial juga merupakan suatu bentuk dari dinamika kelompok sosial budaya masyarakat, maka dari itu dengan interaksi sosial akan memungkinkan perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat berubah dan dinamika tersebut tumbuh dan berkembang. Perubahan tersebut juga mengalami perubahan-perubahan dan konstruksi dari generasi ke generasi berikutnya.
2.      Ciri Interaksi sosial yaitu Adanya pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang. Interaksi sosial selalu ada kaitanya dengan komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim dan penerima. Interaksi sosial suatu usaha untuk menciptaka pengertian antara pengirim dengan penerima. Adanya tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut. Interaksi sosial juga menekankan pada tujuan mengubah orang lain baik pengetahuan maupun sikap prilaku seseorang tersebut.
3.      Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berinteraksi yaitu:
a.    Faktor Internal meliputi: Dorongan untuk keinginan untuk berkeluarga, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama, secara naluriah manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi mengungkapkan keinginan dalam hati masing-masing dan secara psikologis menusia akan nyaman bila hidup secara bersama-sama dan berkomuniksi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
b.    Faktor Eksternal meliputi: adanya faktor imitasi, identifikasi, sugesti, simpati, Empati, dan motivasi.
3.2  Saran
          Kiranya interaksi sosial merupakan elemen penting dalam kehidupan baik indivdu maupun kelompok mak dari itu tulisan ini semoga dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi kami dan bagi yang lainnya.



















DAFTAR PUSTAKA
            Efendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007). Pendidikan lingkungan sosial budaya
            Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi, (2007). Pesfektif Sosial Budaya. Bandung UPI
            PRESSHermawan Ruswandi dkk. (2006) perkembangan masyarakat dan Budaya Bandung:UPI PRESS
            Kuswanto Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo Tiga Serangkai
            Kamanto Sunarto. (2004) pengantar sosiologi.fakultas ekonomi UI. jakarta
            Dr.Duddy Mulyawan’s Sitehttp://www.kompas.com/kompas/
            http//krizi.wordpress.com interaksi-sosial.
            http//SlideShare.Net,YAVYSTA, (05/10/2013) interaksi sosial.
            http//Belajar Psikologi.com: Pengertian-Interaksi-Sosial.








Sosiologi Terapan

Makalah

PEMANFAATAN IRIGASI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

OLEH

HAFRIZAL    1010101010008



Unsyiah

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2013




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah,karena atas berkat dan rahmatNyalah makalah ini telah dapat diselesaikan, adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sosiologi terapan, dengan judul pemanfaatan irigasi untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan ilmu penunjang dalam memahami tentang irigasi namun berkat kerjasama dari anggota kelompok kami maka makalah ini dapat terselesaikan, dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah sosiologi terapan.
Kami juga sadar sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran dan penulisan karya ilmiah masih banyak kekurangannya oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka perbaikan makalah ini

Wassalam
Unsyiah,Unsyiah
 









BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari pertanian oleh karena itu tentunya pertanian harus dibarengi dengan sarana pendukung dan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan hasil pertanian tersebut baik dari segi teknologi dan sebagainya. Irigasi merupakan salah satu kebutuhan atau sarana pendukung bagi pertanian katakanlah misalnya petani padi di daerah pedesaan tentunya masyarakat tersebut membutuhkan infrastruktur yang harus dibangun serta dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil pertanian petani di daerah pedesaan.
Pemanfaatan irigasi sebagai salah satu kebutuhan dalam meningkatkan hasil pertanian juga akan membawa pengaruh bagi produktivitas hasil pertanian dan juga berpengaruh bagi pendapatan petani di daerah pedesaan serta juga akan berimplikasi kepada kejahteraan pada masyarakat tersebut.
Dalam konteks kekinian program irigasi sebenarnya sudah mulai digalakkan kembali mengingat setelah beberapa tahun terakhir kurangnya perhatian pemerintah dalam hal tersebut yang dikarenakan oleh banyak faktor,misalnya di Aceh yang begitu banyak dilanda konflik dan musibah tsunami pada tahun 2006 sehingga menyebabkan infrastruktur disegala bidang melemah salah satunya dibidang pertanian. belum lagi dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang semakin hari lebih konfleks yang banyak memberikan warna baru bagi perubahan bagi masyarakat termasuk juga masyarakat pedesaan.oleh karena itu kelompok kami ingin membahas mengenai masalah irigasi dengan judul “Pemanfaatan Irigasi Untuk Peningkatan Produktivitas Hasil Pertanian Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.”
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah antara lain sebagai berikut:
o   Apa Pengertian irigasi?
o   Bagaimana persfektif sosiologi melihat pembangunan irigasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
o    bagaimana masyarakat dalam memanfaatkan irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian?
C.    RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka ruang lingkup permasalahannya adalah:
o   Pengertian irigasi
o   Fungsi irigasi
o   Tujuan irigasi
o   Jenis-jenis irigasi
D.    TUJUAN PENULISAN
Adapun  berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan adalah:
o   Untuk mengetahui apa pengertian irigasi
o   Untuk mengetahui bagaimana persfektif sosiologi terhadap pembangunan irigasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
o   Untuk mengetahui bagaimana masyarakat memanfaatkan irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

E.     MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan yang diharapkan diantaranya adalah:
1.      Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan penulis khususnya tentang pemanfaatan irigasi untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.umumnya mengenai masalah sosiologi terapan, dan memberikan sumbangan yang baik bagi kalangan akademis serta dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan.
2.      Manfaat Praktis antara lain adalah:
o   Tulisan ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sosial.
o   Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan khususnya sosiologi terapan.
o   Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan mengenai masalah yang terkait serta merupakan wadah dalam pembentukan pola pikir ilmiah dan rasional dalam menghadapi persoalan sosial kemasyarakatan.








BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Irigasi
Seperti yang kita ketahui air merupakan komponen yang paling penting didalam kehidupan manusia. Penyediaan air dan pengaturan jumlah air yang baik juga merupakan salah satu cara meningkatkan kesuburan tanah. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat persediaan air tanah semakin terbatas dan diharapakan masyarakat dapat menggunakan air dengan bijak. Salah satu cara pemanfaatan air agar terkelola dengan baik adalah dengan membangun irgasi. Menurut PP no 20 tahun 2006 Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai  pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek).  Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air (sumber: http://blog.ub.ac.id/pengertian-irigasi/). Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan. Irigasi memiliki beberapa fungsi dan tujuan, yaitu :
B.     Fungsi Irigasi
o   Memasok kebutuhan air tanaman
o   Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
o   Menurunkan suhu tanah
o   Mengurangi kerusakan akibat frost
o   Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah
C.    Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air beberapa tujuan irigasi adalah:
o   Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
o   Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
o   Meningkatkan intensitas tanam
o   Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan

D.    Jenis-jenis irigasi

v  Irigasi Permukaan

Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

v  Irigasi Lokal

Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

v  Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

v  Irigasi Tradisional dengan Ember

Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

v  Irigasi Pompa Air

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
Aceh merupakan daerah yang sebagian besar kawasannya merupakan kawasan pertanian, Luas lahan sawah di Aceh sekitar 400.000 hektar di seluruh Kabupaten. Semua ini didukung irigasi teknis, semi teknis, sederhana dan irigasi desa. Irigasi teknis mampu mengairi 99.676 hektar, semi teknis 60.866 hektar, irigasi sederhana 132.092 hektar, serta irigasi desa 118.006 hektar, di samping rawa lebak 366.055 hektar dan rawa pantai 78.700 hektar. Irigasi yang dikelola Pemerintah Pusat 15 unit bisa mengairi 146.536 hektar sawah, dikelola Pemerintah Aceh 40 unit mampu mengairi 69.534 hektar dan dikelola Pemerintah Kabupaten/Kota 652 unit mampu mengairi 127.706 Ha. Potensi pertanian di Aceh sangat besar. Luas panen dan produksi padinya terus meningkat dari 295.212 hektar pada tahun 2001 menjadi 337.893 hektar (14,46%) pada tahun 2005 dengan produksi sebanyak 1.246.612 ton pada tahun 2001, meningkat menjadi 1.411.649 ton atau naik 13,24% pada tahun 2005 (Anonimous, 2010).
Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu Kabupaten di Nanggroe  Aceh Darussalam yang mayoritas para petaninya merupakan petani padi sawah dengan Luas areal persawahan 39.777 hektar yang berada dalam 22 Kecamatan (852 desa) yang umumnya untuk menunjang produksi gabah dengan menggunakan irigasi, salah satunya adalah Irigasi Krueng Pase. Irigasi Krueng Pase ini memiliki dua sisi yaitu sayap kanan dan kiri. Sayap kanan mampu mengairi 5.083 hektare sawah, meliputi Kecamatan Tanah Luas, Nibong, Syamtalira Aron, Samudera,Tanah Pasir dan sebagian Matangkuli. Sedangkan sayap kiri mampu mengairi 3.308 hektare sawah, meliputi Kecamatan Syamtalira Bayu, Meurah Mulia, Samudera sebagian dan satu Kecamatan lagi di Kota Lhokseumawe, yakni Blang Mangat (Anonimous, 2008).
           








BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Dari beberapa defenisi atau pengertian tentang irigasi dapat disimpulkan bahwa betapa kiranya irigasi merupakan suatu sarana yang perlu diperhatian sebagai penunjang dari kebutuhan petani terutama petani padi untuk meningkatkan hasil produktivitas pertaniannya guna untuk mensejahterakan para petani yang bersangkutan.
2.      Irigasi juga dapat diklarifikasikan  dengan mengidentifikasikan tujuan dan manfaat serta berbagai jenis dari irigasi mulai dari sistem irigasi modern serta irigasi tradisional seperti irigasi permukaan,irigasi lokal, irigasi dengan penyomprotan, irigasi tradisional dengan ember dan irigasi pompa air.
B.     SARAN
Diharapkan dengan selesainya  makalah ini dapat menjadi suatu bahan bacaan, informasi serta menjadi kajian masalah bagi sosiologi khususnya mengenai sosiologi terapan.