Tugas Sosiologi Perkotaan
DEAVIATION
(PENYIMPANGAN NILAI DAN KAIDAH) YANG TERJADI PADA MASYARAKAT PERKOTAAN AKIBAT
DARI FAKTOR GLOBALISASI DAN MODERNISASI
OLEH
HAFRIZAL
1010101010008
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA
ACEH
2012
DEAVIATION YANG TERJADI PADA
MASYARAKAT PERKOTAAN
Sebelum kita membahas lebih
jauh tentang deviation yang terjadi didalam masyarakat perkotaan ada
baiknya kita melihat defenisinya
terlebih dahulu apa yang di maksud dengan deviation itu sendiri.
Deviation adalah
penyimpangan terhadap kaidah,nilai-nilai yang terdapat didalam masyarakat yang
bersangakutan, dimana kaidah dan nilai-nilai tersebut diperlukan dalam
masyarakat untuk menagatur hubungan antara seseorang dengan orang yang lain,
atau dengan kata lain mengatur hubungan individu yang satu dengan individu yang
lainnya,serta untuk mengatur antara individu dengan kelompoknya.
Masyarakat kota
merupakan masyarakat yang berlainan dengan masyarakat desa,dimana masyarakat
kota selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi
didalam kotanya,hal itu disebabkan karena masyarakat yang hidup di daerah
perkotaan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda baik dari segi
budaya,etnis,dan seterusnya.lagi pula kota merupakan tempat atau gerbang
masuknya arus pengaruh luar,peralatan
yang menggunakan teknologi modern misalnya dibidang informasi seperti
majalah,surat kabar,film,televisi dan lain sebagainya memungkinkan masyarakat
kota mengalami perubahan-perubahan yang terjadi diluar batas daerahnya.Dengan
demikian kaidah-kaidah,nilai-nilai yang ada dalam masyarakat kota seiring
dengan perubahan yang terjadi pada masyarakatnya, otomatis
kaidah-kaidah,nilai-nilai yang ada cenderung berubah dan mengalami
perkembangan,maka comformity atau kepatuhan akan kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat, dimasyarakat kota terutama kota-kota besar itu
sangat kecil sehingga proses institusi sukar terjadi apabila dibandingkan
dengan masyarakat desa,bahkan comformity atau kepatuhan akan kaidah-kaidah dan
nilai yang telah ditetapkan di kota-kota
besar sering dianggap sebagai hambatan terhadap kemajuan dan perkembangan pada masyarakat
tersebut.Comformity merupakan lazim atau biasanya menghasilkan ketaatan atau
kepatuhan.
Untuk menggkaji deviation,telah
banyak teori yang dikembangkan oleh para sarjana-sarjana ilmu sosial dan
sosiolog pada khususnya.Dari sekian banyak teori disini kita membahas satu
teori yang dikembangkan oleh Robert K. Merton,sosiolog ini meninjau
penyimpangan (deviasi) dari sudut struktur sosial dan budaya.Menurut
Merton,diantara segenap unsur sosial budaya terdapat dua unsur yang terpenting
yaitu kerangka aspirasi dan unsur-unsur yang mengatur segala kegiatan untuk
mencapai aspirasi tersebut.Dengan kata lain ada serangkaian nilai sosial budaya
tentang konsepsi-konsepsi bahwa secara abstrak yang hidup di alam bagian
terbesar pikiran masyarakat tentang apa yang dianggap baik dan tentang apa yang
dianggap buruk.Dan juga ada kaidah-kaidah yang mengatur kegiatan-kegiatan
manusia untuk mencapai cita-citanya.
Seperti apa yang telah
dijelaskan oleh teori Merton diatas maka apabila nilai-nilai sosial budaya tidak
berfungsi sebagai pedoman dan pendorong perilaku manusia didalam hidupnya
didalam msyarakat,dan ini Apabila terjadi ketidak serasian antara aspirasi dan
saluran-saluran yang tujuannya untuk mencapai cita-cita tersebut,maka akan
terjadinya prilaku menyimpang deviant behavior.Jadi,prilaku yang menyimpang
tadi akan terjadi apabila manusia mempunyai kecenderungan untuk lebih
mementingkan sesuatu nilai sosial budaya daripada kaidah-kaidah untuk mencapai
cita-cita tersebut dan hal seperti ini biasanya bila kita lihat terjadi pada
masyarakat kota terlebih masyarakat di kota-kota besar.Hilangnya kaidah-kaidah
yang ada dalam masyarakat menimbulkan keadaan yang tidak stabil karena
hilangnya kaidah-kaidah dan nilai dalam masyarakat maka akan terjadi atau
membentuk kelompok-kelompok sendiri yang bersifat lebih individual dengan
membentuknya masyaraka,t seperti ini maka hubungan kebersamaan lambat laun akan
hilang dan sampai pada hari ini terjadi didalam
masyarakat kota,yang keadaan tanpa
kaidah-kaidah dalam masyarakat tersebut yang oleh Durkheim menamakannya dengan
anomie.keadaan seperti ini bisa kita jumpai pada masyarakat kita yaitu
indonesia terutama masyarakat yang hidup di daerah kota-kota besar dimana
gejala tersebut berwujud sebagai mentalitas menerabas yang pada hakikatnya
menimbulkan sikap mencapai tujuan secepatnya tanpa banyak berkorban mengikuti
langkah-langkah atau kaidah-kaidah yang telah ditentukan.
Sehubungan deviation
tersebut,Merton telah menyusun suatu skema yang menggambarkan usaha-usaha
masyarakat secara perseorangan untuk menyerasikan dirinya dengan nilai-nilai
sosial budaya dan kaidah-kaidah yang terdapat dalam masyarakat untuk mencapai
nilai sosial budaya dalam masyarakat tersebut.
Deviation mungkin
berwujud sebagai pengecualian atau penyelewengan.di dalam pengeculian,penyimpangan
terjadi di berikan pembenaran,tetapi pengelewengan terjadi suatu proses dimana
masyarakat gagal atau tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan atau menaati
suatu kaidah-kaidah,nilai-nilai yang ada pada masyarakat tersebut.Terjadinya
deviation kadang-kadang menjadi suatu pertanda struktur sosial yang ada perlu
di ubah.karena hal merupakan suatu petunjuk struktur sosial yang ada tidak
mencukupi dan perlu penyesuaian dengan perubahan yang dibutuhkan masyarakat oleh
karena itu deviation perlu ditelaah secara pendekatan netral agar benar-benar
diketahui segi positif dan negatif,tanpa melakukan hal tersebut diatas maka tidak
mustahil kemungkinan akan terjadi counter culture.
Orang-orang yang baru
tinggal atau baru pindah dari suatu tempat tinggal ke tempat tinggal
lainnya,kemudian seseorang itu tinggal dalam lingkungan yang baru dalam suatu
masyarakat,orang luar tersebut yang telah melanggar aturan sering dianggap telah
melakukan penyimpangan,telah lama menjadi subjek yang di pelajari sehingga
menimbulkan berbagai pola studi ilmiah,konsep-konsep,teori-teori dan bahkan
spekulasi.Menurut akal sehat,timbul premis bahwa penyimpangan dilakukan oleh
seseorng karena secara inheren dianggap ada hal-hal yang menyimpang dan
melanggar aturan-aturan sosial.
Beberapa sosiologi juga
menggunakan model penyimpangana yang didasarkan pada pandangan medis mengenai
kesehatan dan penyakit.Mereka menelaah masyarakat atau bagian tertentu dari
masyarakat dan mempermasalahkan apakah ada terjadi gangguan terhadap stabilitas
yang menurunkan kesehatan masyarakat apabila terdapat gangguan maka telah
terjadi penyimpangan, mereka mengadakan diskriminasi antara ciri-ciri antara
masyarakat yang mendorong terjadinya stabilitas atau fungsi dengan faktor yang
menganggu stabilitas atau disfungsi.
Akan tetapi dalam fakta
atau prakteknya sulit untuk merinci apakah bersifat fungsional atau bersifat
disfungsional bagi suatu kelompok masyarakat ,masalah mengenai fungsi suatu
kelompok masyarakat dan faktor yang memungkinkan terjadinya hambatan dalam
upaya mencapai suatu yang diinginkan kelompok tersebut seringkali merupakan masalah
politik,ada masyarakat yang merumuskan tujuan sendiri dan menentukan
unsur-unsur fungsional dan disfungsional tersebut,Padahal ada masyarakat disampingnya
yang tidak sepakat atau tidak menerimanya,seringkali fungsi dari pada kelompok
ditentukan oleh pertentangan politik sehingga hakikat dari kelompok tersebut tidak
tampakApabila benar aturan-aturan yang di sepakati dengan penegakannya juga
merupakan masalah politik.Maka pandangan fungsional terhadap mengenai
penyimpangan tidak memperhitungkan aspek politik karena gejala tersebut akan
mempersempit pemahaman tentang deviation atau penyimpangan nilai dan
kaidah-kaidah yang terdapat dalam suatu masyarakat.
Pandangan sosiologi
lainnya relatif sama,mereka menganggap bahwa sikap tindak terhadap prilaku yang
menyimpang merupakan gejala kegagalan mematuhi aturan kelompok karena kelompok merumuskan aturan-aturan dan
berusaha menegaknya,bedasarkan tolak ukur itu dapat dinilai apakah anggota
kelompok itu melakukan penyimpangan dalam masyarakat teresebut atau tidak.
Pandangan tersebut
diatas paling dekat dengan pendapat Becker,tetapi kurang memperhitungkan keragu-raguan
yang mungkin timbul untuk melakukan atau menentukan aturan-aturannya mana yang
dapat dijadikan tolak ukur.Tegasnya secara simultan manusia menjadi anggota beberapa kelompok ada
kemungkinan bahwa orang luar yang tersebut diatas tadi akan melanggra aturan tertentu yang berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan namun ada aturan secara umum di taati karena terdapat suatu kesepakatan
diantara banyaknya aturan yang berlaku
sekaligus.
Penyimpangan-penyimpangan
terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat kota terjadi bukan
karena tanpa sebab,seperti yang diketahui masyarakat kota sangat jauh berbeda
dengan masyarakat desa,dimana masyarakat kota selalu diikuti oleh arus-arus
perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.
Penyimpangan yang
terjadi dalam masyarakat kota salah satu diantaranya disebabkan oleh adanya
faktor globalisasi dimana globalisasi ini merupakan adanya unsur-unsur baru
yang terdapat dalam masyarat yang bersangkutan,kemudian adanya pertukaran
budaya yang terjadi didalam masyarakat sehingga,dengan adanya pengaruh
globalisasi mengakibatkan perubahan-perubahan itu terjadi dalam
masyarakat,sehingga dengan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat
akan mengakibatkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
mengalami disfungsi atau dengan katalain kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
terdapat dalam masyarakat tersebut akan mengalami penyimpangan.misalnya dalam
masyarakat aceh,dimana yang dulunya masyarakat aceh dikenal dengan syariat
islam yang kuat baik dari segi berpakaian,gaya hidup dan sebagainya dan
berjalan dengan baik tapi,apabila kita lihat keadaan masyarakat aceh sampai
hari ini tidak seperti masyarakat aceh yang dulu,dan ini terjadi dalam karena
adanya pengaruh globalisasi tadi dimana kalau kita masyarakat aceh sekarang
terutama yang tinggal didaerah perkotaan itu mengalami atau terjadi
penyimpangan terhadap nilai dan kaidah-kaidah yang sudah ada sebelumnya.
Penyimpangan
nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang terjadi dalam masyarakat perkotaan juga
sebabkan oleh adanya faktor modernisasi dimana modernisasi juga merupakan
bagian atau memiliki hubungan dengan proses- proses globalisasi,yang dimaksud
dengan modernisasi yaitu kemajuan dari masyrakat tradisonal ke masyarakat yang
pra modern dan ke masyarakat yang modern dimana, dalam proses modernisasi ini
terjadinya atau adanya suatu gerakan perubahan sosial,kemudian adanya
transformasi baik budaya dan sebagainya,dan adanya perubahan yang terencana dan
terarah.Sesuai dengan pengertian tentang modernisasi diatas dimana proses
modernisasi tersebut salah satunya yaitu adanya transformasi budaya diantara
masyarakat dan biasanya didalam masyarkat kota terjadinya transformasi budaya
itu mengakibatkan terjadinya penyimpangan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dalam
masyarakat kota tersebut misalnya dalam masyarakat kota ada semacam tata
kelakuan,sikap dan gaya hidup yang berubah dan mengakibatkan terjadinya
penyimpangan dalam masyarakat yang bersangkuatan kemudian,contoh yang lainnya
bisa kita lihat yaitu ketika misalnya ada seorang warga masyarakat meninggal dunia
atau mendapat musibah dalam masyarakat kota tidak ada kepedulian atau rasa
sosialnya sangat kurang hal ini karena masyarakat kota mayoritas sudah modern mengalami
pengaruh daripada modernisasi tadi dimana modernisasi yaitu individunya lebih
bersifat individual sehingga rasa solidaritas sesama masyarakat kota sangat
kurang.Dan dampak dari modernisasi dalam masyarakat kota juga mengalami
penyimpangan-penyimpangan kaidah dan niai-nilai dalam masyarakat tersebut
karena dengan adanya faktor modernisasi muncullah kelompok-kelompok yang baru
seperti komunitas dan hal ini kemungkinan besar akan mengalami penyimpangan
terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang sudah ada dalam masyarakat
sebelumnya karena hal ini bisa kemungkinan terjadi disebabkan kontrol sosialnya
berkurang,misalnya dengan adanya komunitas-komunitas yang sama-sama mediami
atau bertempat tinggal katakalah misalnya rumah susun, orang yang masuk atau
tinggal dalam rumah susun tersebut dengan tatanan personal dan diatur oleh
mekanisme atau tata cara berkehidupan dan mekanisme persaingan yang merupakan
proses dari kehidupan karena proses yang tersebut tadi masyarakat yang
besangkutan mendapat tempat dan posisi yang kemudian memunculkan kesatuan
funsional,dan mengakibatkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai sebelumnya tumbuh
dalam masyarakat tersebut pelan-pelan akan hilang dan penyimpangan terhadap
nilai-nilai dan kaidah-kaidah terus menerus terjadi.
Jadi berbicara masalah Deviation atau penyimpangan
sosial dalam masyarakat kota yaitu kita
berbicara sejauh mana penyimpangan terjadi terhadap nilai-nilai dan
kaidah-kaidah yang terdapat dalam masyarakat tersebut baik dari akibat globalisasi,modernisasi,industrialisasi
dan urbanisasi
Diharapkan dengan selesainya penulisan ini, dapat menjadi suatu sumber informasi yang
bermanfaat bagi penulis serta bagi masyarakat secara umum dan juga bermanfaat
bagi kajian masalah sosiologi perkotaan khususnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar