Makalah
PEMANFAATAN IRIGASI UNTUK
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT.
OLEH
HAFRIZAL 1010101010008
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA
ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah,karena atas berkat dan rahmatNyalah makalah
ini telah dapat diselesaikan, adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Sosiologi terapan, dengan judul pemanfaatan irigasi
untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Dalam
menyelesaikan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan ilmu penunjang dalam memahami tentang irigasi
namun berkat kerjasama dari anggota kelompok kami maka makalah ini dapat
terselesaikan, dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah sosiologi terapan.
Kami
juga sadar sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran dan penulisan
karya ilmiah masih banyak kekurangannya oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka perbaikan makalah ini
Wassalam
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masyarakat
pedesaan merupakan masyarakat yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari
pertanian oleh karena itu tentunya pertanian harus dibarengi dengan sarana
pendukung dan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan hasil pertanian
tersebut baik dari segi teknologi dan sebagainya. Irigasi merupakan salah satu
kebutuhan atau sarana pendukung bagi pertanian katakanlah misalnya petani padi
di daerah pedesaan tentunya masyarakat tersebut membutuhkan infrastruktur yang
harus dibangun serta dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil
pertanian petani di daerah pedesaan.
Pemanfaatan
irigasi sebagai salah satu kebutuhan dalam meningkatkan hasil pertanian juga
akan membawa pengaruh bagi produktivitas hasil pertanian dan juga berpengaruh
bagi pendapatan petani di daerah pedesaan serta juga akan berimplikasi kepada
kejahteraan pada masyarakat tersebut.
Dalam
konteks kekinian program irigasi sebenarnya sudah mulai digalakkan kembali
mengingat setelah beberapa tahun terakhir kurangnya perhatian pemerintah dalam
hal tersebut yang dikarenakan oleh banyak faktor,misalnya di Aceh yang begitu
banyak dilanda konflik dan musibah tsunami pada tahun 2006 sehingga menyebabkan
infrastruktur disegala bidang melemah salah satunya dibidang pertanian. belum
lagi dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang semakin hari lebih
konfleks yang banyak memberikan warna baru bagi perubahan bagi masyarakat
termasuk juga masyarakat pedesaan.oleh karena itu kelompok kami ingin membahas
mengenai masalah irigasi dengan judul “Pemanfaatan Irigasi Untuk Peningkatan
Produktivitas Hasil Pertanian Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.”
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dari
latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah antara lain sebagai
berikut:
o
Apa Pengertian irigasi?
o
Bagaimana persfektif sosiologi melihat
pembangunan irigasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
o
bagaimana masyarakat dalam memanfaatkan
irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian?
C.
RUANG
LINGKUP PEMBAHASAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka ruang lingkup permasalahannya adalah:
o
Pengertian irigasi
o
Fungsi irigasi
o
Tujuan irigasi
o
Jenis-jenis irigasi
D.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun berdasarkan rumusan masalah diatas maka
tujuan penulisan adalah:
o
Untuk mengetahui apa pengertian irigasi
o
Untuk mengetahui bagaimana persfektif
sosiologi terhadap pembangunan irigasi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
o
Untuk mengetahui bagaimana masyarakat
memanfaatkan irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
E.
MANFAAT
PENULISAN
Adapun manfaat penulisan yang diharapkan diantaranya adalah:
1. Manfaat
Teoritis
Dapat
menambah wawasan penulis khususnya tentang pemanfaatan irigasi untuk
peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.umumnya mengenai masalah sosiologi terapan, dan memberikan sumbangan
yang baik bagi kalangan akademis serta dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan.
2. Manfaat
Praktis antara lain adalah:
o Tulisan
ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu sosial.
o Hasil
penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat untuk ilmu
pengetahuan khususnya sosiologi terapan.
o Hasil
penulisan ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan mengenai
masalah yang terkait serta merupakan wadah dalam pembentukan pola pikir ilmiah
dan rasional dalam menghadapi persoalan sosial kemasyarakatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Irigasi
Seperti
yang kita ketahui air merupakan komponen yang paling penting didalam kehidupan
manusia. Penyediaan air dan pengaturan jumlah air yang baik juga merupakan
salah satu cara meningkatkan kesuburan tanah. Sejalan dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat persediaan air tanah semakin terbatas dan
diharapakan masyarakat dapat menggunakan air dengan bijak. Salah satu cara
pemanfaatan air agar terkelola dengan baik adalah dengan membangun irgasi.
Menurut PP no 20 tahun 2006 Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi
air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan
kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya
dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek)
atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan
kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat
berlangsung apabila terdapat kehadiran air (sumber:
http://blog.ub.ac.id/pengertian-irigasi/).
Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan. Irigasi
memiliki beberapa fungsi dan tujuan, yaitu :
B.
Fungsi Irigasi
o
Memasok kebutuhan air tanaman
o
Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
o
Menurunkan suhu tanah
o
Mengurangi kerusakan akibat frost
o
Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah
C.
Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu
para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di
pedesaan yang sering kekurangan air beberapa tujuan irigasi adalah:
o
Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
o
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air
irigasi
o
Meningkatkan intensitas tanam
o
Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam
pembangunan jaringan irigasi perdesaan
D. Jenis-jenis irigasi
v
Irigasi Permukaan
Irigasi
Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui
bangunan bendung
maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air
irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian.
Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini
dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan
mendapat air lebih dulu.
v
Irigasi Lokal
Sistem ini
air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di
mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya
terbatas sekali atau secara lokal.
v Irigasi dengan
Penyemprotan
Penyemprotan
biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan
seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih
dahulu, kemudian menetes ke akar.
v
Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini
diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu
juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
v
Irigasi Pompa Air
Air diambil
dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan
berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi
ini dapat terus mengairi sawah.
Aceh
merupakan daerah yang sebagian besar kawasannya merupakan kawasan pertanian, Luas lahan sawah di Aceh
sekitar 400.000 hektar di seluruh Kabupaten. Semua ini didukung irigasi teknis,
semi teknis, sederhana dan irigasi desa. Irigasi teknis mampu mengairi 99.676
hektar, semi teknis 60.866 hektar, irigasi sederhana 132.092 hektar, serta
irigasi desa 118.006 hektar, di samping rawa lebak 366.055 hektar dan rawa
pantai 78.700 hektar. Irigasi yang dikelola Pemerintah Pusat 15 unit bisa
mengairi 146.536 hektar sawah, dikelola Pemerintah Aceh 40 unit mampu mengairi
69.534 hektar dan dikelola Pemerintah Kabupaten/Kota 652 unit mampu mengairi
127.706 Ha. Potensi pertanian di
Aceh sangat besar. Luas panen dan produksi padinya terus meningkat dari 295.212
hektar
pada tahun 2001 menjadi 337.893 hektar (14,46%) pada tahun 2005 dengan
produksi sebanyak 1.246.612 ton pada tahun 2001, meningkat menjadi 1.411.649
ton atau naik 13,24% pada tahun 2005 (Anonimous,
2010).
Kabupaten
Aceh Utara merupakan salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang mayoritas para petaninya
merupakan petani padi sawah dengan Luas areal persawahan 39.777 hektar yang
berada dalam 22 Kecamatan (852 desa) yang umumnya untuk menunjang produksi
gabah dengan menggunakan irigasi, salah satunya adalah Irigasi Krueng Pase. Irigasi Krueng Pase ini memiliki dua sisi yaitu sayap kanan
dan kiri. Sayap kanan mampu mengairi 5.083 hektare sawah, meliputi Kecamatan
Tanah Luas, Nibong, Syamtalira Aron, Samudera,Tanah Pasir dan sebagian
Matangkuli. Sedangkan sayap kiri mampu mengairi 3.308 hektare sawah, meliputi
Kecamatan Syamtalira Bayu, Meurah Mulia, Samudera sebagian dan satu Kecamatan
lagi di Kota Lhokseumawe, yakni Blang Mangat (Anonimous, 2008).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari
beberapa defenisi atau pengertian tentang irigasi dapat disimpulkan bahwa
betapa kiranya irigasi merupakan suatu sarana yang perlu diperhatian sebagai
penunjang dari kebutuhan petani terutama petani padi untuk meningkatkan hasil
produktivitas pertaniannya guna untuk mensejahterakan para petani yang
bersangkutan.
2. Irigasi
juga dapat diklarifikasikan dengan
mengidentifikasikan tujuan dan manfaat serta berbagai jenis dari irigasi mulai
dari sistem irigasi modern serta irigasi tradisional seperti irigasi
permukaan,irigasi lokal, irigasi dengan penyomprotan, irigasi tradisional
dengan ember dan irigasi pompa air.
B. SARAN
Diharapkan
dengan selesainya makalah ini dapat
menjadi suatu bahan bacaan, informasi serta menjadi kajian masalah bagi
sosiologi khususnya mengenai sosiologi terapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar